Jodoh tiada
kaitan dengan keturunan. Hanya belum sampai masanya. Ia bagai menanti jambatan
untuk keseberang. Kalau jambatannya
panjang, jauhlah perjalanan kita. Ada orang jodohnya cepat sebab jambatannya
singkat. Usia 25 tahun rasanya belumlah terlalu lewat. Dan usia 35 tahun belum
apa-apa kalau sepanjang usia itu telah digunakan untuk membina kecemerlangan.
Nyatakanlah perasaan dan keinginan anda dalam doa-doa lewat solat. Allah itu
Maha Mendengar. “Wanita baik untuk lelaki yang baik, sebaliknya wanita jahat
untuk lelaki yang jahat”. Yakinlah pada janji-Nya kerana kita orang yang
beriman.
Biar lambat
jodoh asalkan mendapat Mr. Right dan biar seorang diri dari pada menjadi mangsa
lelaki yang tidak beriman dikemudian nanti. Memang kita mudah tersilap
mentafsir kehidupan ini. Kita selalu berprasangka, aku pasti bahagia kalau
mendapat ini. Hakikatnya, apabila kita benar-benar mendapat apa yang kita
inginkan itu, ia juga datang bersama masalah. Kita juga selalu melihat orang mengendarai
mobil mewah dan dihati kita berkata,
alangkah bahagianya orang itu. Hakikatnya, Tidak mustahil pula orang yang
mengendarai mobil mewah terpaksa membayar lebih tatkala berhenti untuk membeli
durian di tepi jalan.
“Bukan semua yang anda sangka membahagiakan
itu benar-benar membahagiakan. Bahagianya mungkin ada tapi deritanya juga
datang sama. Semua benda pasti ada baik dan buruknya.”
Ketika anda
terperangkap dalam kesesakan jalan raya, Sepeda motor mencari celah hingga
mampu berada jauh dihadapan. Anda pun mengeluh, alangkah baiknya kalau aku
hanya naik sepada motor itu pasti cepat
sampai ke tempat yang dituju. Padahal si pengendara sepeda motor sedang
memikirkan bilakah dia akan mengendarai mobil. Bukan semua yang anda sangka
membahagiakan itu benar-benar membahagiakan. Bahagianya mungkin ada tapi
deritanya juga datang sama. Semua benda pasti ada baik dan buruknya.
Demikian
juga pernikahan. Ia menjadi baik sebagai saluran yang betul untuk melepaskan
syahwat, tapi banyak juga orang yang menikah hidupnya semakin tidak terurus. Banyak
orang yang terjerumus pada perbuatan yang diakui baik, tetapi sikap itu justru
akan mengantar keduanya ke neraka. Bukankah dangan Ijab dan Kabul selain
menghalalkan hubungan kelamin, tanggungjawab yang terpaksa dipikul juga turut
bertambah? Bukankah apabila anda gagal melaksanakannya, anda membina dosa
seterusnya jambatan ke neraka? Berapa banyak yang menyesali pernikahan padahal
dahulunya mereka bermati-matian membina janji, memupuk cinta kasih malah ada
yang sanggup berkorban apa sahaja asal impian menjadi nyata?
Jika tidak
sanggup bergelar isteri tidak usah menikah dulu. Jika merasakan diri belum
cukup ilmu bergelar ibu ayah, belajarlah dulu. Jika belum bersedia untuk
bersabar dengan karena anak-anak, carilah dulu kesabaran itu. Jangan menikah dahulu
sebab kenyataannya banyak yang tidak bersedia untuk melangkah tetapi sudah
melompat, akhirnya jatuh terjerumus dan tidak mendapatkan pegangan tatkala mencoba
mendaki naik.
Menikah itu indah dan nikmat bagi yang benar-benar
mengerti segala tuntutannya. Menikah itu menjanjikan pahala tidak putus-putus
bagi yang menjadikan syurga sebagai tujuannya. Menikah itu merubah dari
ketidaksempurnaan insan kepada kesempurnaan insan – bagi yang mengetahui
rahsia-rahsianya. Menikahlah karena Allah dan Nabi-Nya, bukan kerana
perasaan dan mengikut kebiasaan. Jodoh usah terlalu dirisaukan, tiba masanya ia
akan datang menjemput, namun perlu juga anda membuka lorong-lorongnya agar
jemputan itu mudah sampai.
“…Kekayaan yang paling kaya adalah akal,
kemiskinan yang paling besar adalah jahil, keburukan yang paling hina adalah
sesat.”
Kadangkala
Allah sembunyikan matahari, Dia datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan
tertanya-tanya, kemana menghilangnya sinar. Rupa-rupanya Allah hendak hadiahkan
kita pelangi. Cinta yang disemaikan tidak mungkin layu selagi ada imbas
kembali. Hati remuk kembali kukuh selagi ketenangan dikecapi. Jiwa yang
pasrah bertukar haluan selagi esok masih ada. Luka lama pastikan sembuh selagi
iman terselit di dada. Kekayaan yang paling kaya adalah akal, kemiskinan yang
paling besar adalah jahil, keburukan yang paling hina adalah sesat.
Tidak
berguna adanya mata andai tidak dapat melihat, tak guna adanya hati kalau tak
tahu menilai. Nilailah hati itu dengan teliti sebelum pergi mengundur diri
kerana segalanya bermula dengan niat yang bertempat di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar